My Family

Ini keluarga kecilku. Anakku yang menjadi motivator, inspirasi, yang membuatku merasa menjadi orang yang paling penting di dunia, Rifqoh Kayla Larasati saat berusia 3 tahun. Dan istriku yang paling aku cintai, Inayah, yang dengannya akan merasa menjadi manusia seutuhnya.

Candi Jolotundo

Candi Jolotundo merupakan candi peninggalan Raja Airlangga yang berkuasa sebelum Kerajaan Majapahit. Di tempat ini diyakini Raja asal Bali ini bertapa sehingga masyarakat setempat juga mengenalnya dengan nama Petirtaan Airlangga.
Air di areal Candi ini diyakini masyarakat dunia sebagai sumber air terbaik setelah air Zamzam di Saudi Arabia. Maka banyak orang yang datang ke candi ini hanya sekadar untuk membasuh muka bahkan mandi. Karena air ini juga diyakini mampu membuat orang yang membasuh mukanya menjadi awet muda.
Pada bulan-bulan tertentu kawasan ini banyak dikunjungi pemuka agama Hindu dari berbagai penjuru dunia. Mereka melakukan ritual di tempat ini. (*)

Candi Jolotundo

Candi Jolotundo

Merupakan satu-satunya sumber air

di wilayah Kabupaten Mojokerto yang dipercaya masyarakat dunia yang merupakan sumber air terbaik setelah air Zam-zam. Bertempat di lereng Gunung Penanggungan di Desa Seloliman Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur.

Menjangkau Semuanya

SARANA telepon seluler tidak lagi menjadi barang yang mewah. Bukan hanya pelaku usaha dan pejabat saja yang kini menteng handphone, anak-anak sekolah pun tidak mau ketinggalan. Seperti yang tampak pada foto di atas ini. Dua siswa di Desa Mliriprowo Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jatim tampak sedang berkomunikasi dengan telepon seluler sebelum berangkat ke sekolah. (*)

Reklame yang Mengena

Reklame di tembok sebuah seluler XL yang menjadi sarana edukasi pasar ternyata cukup ampuh. Terlihat, seorang ibu yang menggandeng anaknya yang masih balita beserta beberapa anak sekolah tampak menggunakan telepon genggamnya untuk melakukan komunikasi. Rasanya, klop dengan edukasi pasar yang dilakukan XL terhadap pelanggannya. Pemandangan ini terlihat di bekas Ibu Kota Kerajaan Majapahit, yakni di Jl Raya Trowulan Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. (*)

Tower Seluler Berebut Ketinggian

KEMUNCULAN era informasi dan teknologi pada abad XXI ini membuat pemandangan di pelosok negeri ini berubah. Di mana-mana pemandangan tower yang menjulang sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Pemandangan ini seperti yang tampak di daerah bekas Kerajaan Majapahit, Mojokerto. Tepatnya di Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur. Empat tower seluler tampak bersaing ketinggian untuk bisa memberikan sinyal terbaiknya kepada pelanggan setia. (*)

Tarian anak-Anak

Anak-anak di Mojokerto, lokasi bekas wilayah Kerajaan Majapahit yang tak henti-hentinya menguri-uri budaya lokal dengan tarian mereka. Ini terjadi pada Pekan seni Pelajar di Kota Mojokerto awal Desember 2008.